Minggu, 10 Juni 2012

Metode Pengumpulan Data


Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden,

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) dalam proses wawancara dengan
menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara
yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan
urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
a.       Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
b.      Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c.       Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.

Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a.       Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik.
b.      Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c.       Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d.      Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviwer.

Pengamatan (Observation) Pengumpulan Data Primer :
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung obyek
(elemen) yang diteliti tanpa mengajukan pertanyaan.

Keuntungan Pengamatan (observasi) :
1) dapat dicatat hal-hal perilaku, pertumbuhan, respons terhadap suatu perlakuan tertentu.
2) dapat memperoleh data dari obyek yang diteliti tanpa melakukan komunikasi verbal.


Kelemahan Pengamatan (Observasi) :
1.      kadangkala memerlukan waktu menunggu yang lama.
2.      pengamatan terhadap suatu fenomena yang lama tidak dapat dilakukan secara langsung.
3.      ada kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diperoleh datanya melalui pengamatan karena dianggap tabu, sangat rahasia dan sebagainya.

Jenis Observasi :
1.   Berdasarkan pengumpulan data :
a.       Observasi Partisipan (participant 0bservation):
peneliti terlibat langsung dalam aktivitas (orang) yang diamati.
b.      Observasi Non partisipan (non participant observation):
peneliti tidak terlibat dalam aktivitas orang-orang yang sedang diamati dan hanya sebagai pengamat independen.
2.   Berdasarkan instrumen yang digunakan :
a.       Observasi Terstruktur :
Observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang apa yang diamati dan dimana tempatnya.
b.      Observasi Tidak Terstruktur;
Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

Menurut Nawawi & Martini (1991)
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998)
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering
dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
a.       Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang ditelitiakan atau terjadi.
b.      Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
c.       Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
d.      Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
e.       Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

Contoh Survey dan Pengumpulan Data Primer pada BKPRD
Tujuan dari metode survey ini yaitu:
a.       Menjaring, memonitor, mengetahui, dan mengungkapkan gambaran tentang sikap dan aspirasi lembaga atau publik terhadap perkembangan permasalahan dan isu-isu organisasi yang berkaitan dengan masalah penataan ruang di daerah.
b.      Menyalurkan atau pun memilah persepsi, sikap dan harapan responden tentang suatu isu baik mengenai kelembagaan maupun masalah penataan ruang.
c.       Menyebarkan informasi tentang sikap dan aspirasi lembaga atau publik tentang isu-isu permasalahan tata ruang dan kelembagaan ke berbagai kalangan masyarakat yang dipandang memiliki peran dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tata ruang.

Model survey yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan adalah wawancara secara langsung atau dengan kata lain face to face interview.
·        Strategi survey
·        Metode analisis
·        Tahapan pelaksanaan pekerjaan
·        Persiapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar