Minggu, 10 Juni 2012

Pemilihan Data Sampel Penelitian


Populasi yaitu
    Sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.

Populasi adalah
    Keseluruhan subjek penelitian anggota populasi disebut dengan elemen populasi.

Studi populasi/studi sensus
    Semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian.

Sampel adalah
    Sebagian atau wakil dari poplasi yang diteliti.

Beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa peneliti melakukan penelitian sampel
daripada sensus (populasi) adalah :
1.      Jika jumlah elemen populasi-nya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relatif mahal.
2.      Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik dibandingkan dengan hasil sensus.
3.      Proses penelitian sampel relatif lebih cepat.
4.      Alasan lain, adalah jika dilakukan penelitian yang memerlukan pengujian yang bersifat merusak.

Agar diperoleh sampel yang epresentative peneliti perlu menggunakan prosedur pemilihan sampel yang sistematis. Tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi populasi target
2. Memilih kerangka pemilihan sampel
3. Menentukan metode pemilihan sampel
4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel
5. Menentukan ukuran sampel
6. Menentukan unit sampel

Metode pemilihan sampel probabilitas adalah
    Suatu pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.



3 cara pengambilan sampel dengan metode pemilihan sampel probabilitas, yaitu:
1. Cara acak sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel dengan teknik ini terdiri dari beberapa cara, salah satu diantaranya adalah cara sistematis/ordinal.
Cara sistematis/ordinal merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan teknik dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah terlebih dahulu dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertamanya.

2. Cara Stratifikasi (Stratified Random Sampling)
Suatu populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu dikelompokan dalam beberapa sub-populasi, sehingga tiap kelompok akan memiliki anggota sampel yang relatif homogeny (keragaman antar populasi tinggi sedangkan antar strata/sub-populasi rendah). Lalu dari tiap sub-populasi ini secara acak diambil anggota
sampelnya.
3. Cara Cluster (Cluster Sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel dari beberapa kelompok populasi secara acak, kemudian mengambil semuanya atau sebagian dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel cluster mirip dengan cara stratifikasi, bedanya jika cara stratifikasi menghasilkan kelompok yang unsur – unsurnya homogen maka dengan
cara cluster unsur – unsurnya menjadi heterogen.

Metode Pemilihan Sampel Non-probabilitas
   Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk
   dipilih menjadi anggota sampel.

Berikut ini lima macam teknik sampling non-probabilitas :
1.      Cara Keputusan (Judgment Sampling)
Sampling diambil berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Cara ini lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.
2.      Cara Dipermudah (Convinience Sampling)
Sampel dipilih karena ada ditempat dan waktu yang tepat. Penggunaan sampling ini biasa digunakan pada awal penelitian eksploratif untuk mencari kondisi awal yang menarik.
3.      Cara Kouta (Quota Sampling)
Quota Sampling adalah metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang diinginkan, teknik ini sangat mudah dan cepat digunakan namun penentuan sampel cenderung subyektif.
4.      Cara Bola Salju (Snowball Sampling)
Cara ini adalah teknik penentuan sampel yang mula – mula jumlahnya kecil namun kemudian sampel diajak untuk memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya hingga jumlah sampel menjadi banyak.
5.      Area Sampling
Pada prinsipnya cara ini menggunakan “perwakilan bertingkat”. Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi, dimana bagian populasi ini dapat dibagi – bagi lagi.

Penentuan Ukuran Sampel
Ukuran sample tergantung beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah:
a.       Homogenitas unit-unit sample.
secara umum semakin mirip unit-unit sampel; dalam suatu populasi semakin kecil sample yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter-parameter populasi.
b.      Kepercayaan:
kepercayaan mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana peneliti ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara nyata parameter populasi yang benar. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diingnkan, maka semakin besar ukuran sample yang diperlukan.
c.       Presisi:
presisi mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. Unutk mendapatkan presisi yang besar dibutuhkan ukuran ssmpel yang besar pula.
d.      Kekuatan Statsitik:
istilah ini mengacu pada adanya kemampuan mendeteksi perbedaan dalam situasi pengujian hipotesis. Untuk mendpatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sample yang besar.
e.       Prosedur Analisa:
tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat juga mempengaruhi seleksi ukuran sample.
f.       Biaya, Waktu dan Personil:
Pemilihan ukuran sample juga harus memeprtimbangkan biaya, waktu dan personil. Sample besar akan menuntut biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.

Ada bermacam – macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, baik untuk ukuran populasi yang diketahui maupun yang tidak diketahui (atau terlalu besar).
1. Rumus Slovin
Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus slovin.

             N                      dimana :   n = ukuran sampel
n =                                               N = ukuran populasi
       1 + N e2                                 e = kelompok ketidak telitian

2. Cara Interval Takisiran
Jika ukuran populasi tidak diketahui atau sangat besar, maka rumus yang dipakai yakni rumus untuk menaksir parameter  dan parameter P. Alat analisis yang digunakan untuk menyesuaikan sampel adalah alat analisis Chi-Square yang menuntut jumlah observasi tertentu.

Menaksir parameter rata - rata
X – Za/2 ( σ/√n) < µ < X + Za/2 (σ/√n)

Menaksir parameter proporsi P
P ≠ Za/2 √(p.q/n)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar